Sekilas tentang K.H. Ahmad Rifa'i (Pendiri Rifa'iyah)

Jumat, November 11, 2011
Kalau di Hari Pahlawan Nasional banyak seniman yang membuat Puisi tentang Hari Pahlawan, atau Puisi Tentang Pahlawan, atau Cerpen yang bercerita tentang kepahlawanan, kali ini saya akan mengulas sedikit mengenai Maha Guru saya, Mbah Rifa'i (sebutan akrab kami para santri Rifa'iyah).

 Sekilas tentang K.H. Ahmad Rifa'i


Sebagaimana diketahui, di Jawa Tengah pada paruh pertama abad ke-19 M muncul seorang tokoh kritis. Baik terhadap lingkungan sosial maupun kekuasaan. Sikap kritisnya itu diejawantahkan melalui media hukum islam. Melawan tekanan pemerintah kolonial Belanda melalui ranah pemikiran hukum Islam. Dialah K.H. Ahmad Rifa'i (1786-1876 M), putra kelahiran Kendal bermadzhab Syafi'iyah. Seorang ulama besar ahli Thoreqot. Sosok pemimpin yang tegas, ulet, dan gigih melawan dominasi Kolonialisme Belanda. Tak heran jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi gelar Pahlawan Nasional melalui Kepres Nomor: 086/TK/2004.


sejarah K.H. Ahmad Rifa'i rifa'iyah

Di usia enam tahun beliau menjadi yatim. Ayahnya, Muhammad Mahrum bin Abi Sujak meninggal dunia. Lalu beliau diasuh oleh kakaknya Nyai Rajiyah yang tidak lain adalah istri ulama besar dan pendiri Pondok Pesantren Kaliwungu, K.H. Asy'ari. Dari sinilah awal perjuangan seorang mujahid tangguh dan reformis fundamental sejati. Dimulai berdakwah dengan tabhlig keliling di daerah Kendal dan sekitarnya. Selain tentang keagamaan, beliau juga menyampaikan masalah sosial tentang arti memperjuangkan kemerdekaan. Hal ini membuat Belanda membuangnya ke daerah Ambon. Namun tidak lantas menyurutkan semangat dakwah dan juangnya. Juga di asingkan ke Manado justru membuatnya banyak menulis kitab. Mendirikan Pondok Pesantren sewaktu pengasingannya di Daerah Kalisalak, Limpung Batang pada tahun 1841. Membuka kesadaran masyarakat untuk menjadikan Islam sebagai pedoman hidup dan semangat perjuangan.

Puluhan kitab karangan K.H. Ahmad Rifa'i berupa 'Arab Pegon', tulisan bahasa Arab yang diterjemahkan ke bahasa Jawa sehingga murid-muridnya dengan mudah mempelajari. Ditulis dalam bentuk Syi'ir-syi'iran dan Nadhoman disertai ayat Al-Qur'an dan Hadist. Tak kurang 55 kitab beliau sampai sekarang masih dibaca dan dikaji oleh para muridnya, santri Rifa'iyah atau istilah lain santri Tarajumah. Kitab-kitab beliau lebih dikenal dengan Kitab Tarajumah karena berisi terjemahan.

Pada masa penjajahan Belanda, semua hasil bumi indonesia diangkut ke negara Belanda. Tak ketinggalan karangan-karangan pujangga bangsa, termasuk kitab-kitab K.H. Ahmad Rifa'i. Kitab-kitab beliau dengan tulisan tangan asli disimpan di sebuah musium di Belanda. Mereka memeliharanya dengan baik, bahkan surat tulisan asli beliau dulu ketika menghendaki bekerja sama dengan ulama-ulama lain untuk menyusun kitab.

K.H. Ahmad Rifa'i berpulang ke rahmatullah pada tahun 1876 M ketika diasingkan di Tanah Tondano, Manado. Tepatnya di kampung Jawa.

Berikut saya cuplik beberapa larik isi salah satu Kitab beliau, Kitab Riayah Sahifah no. 101 yang intinya pesan untuk santri-santrinya:

satuhune agomo islam iku juz rorone || salah sijine agawe bekti lakune
ing Allah pangeran agawe sarirone || wajibe netepi syara' panggerane


lan kapindo tinggal maksiat kawajiban || sarto memerangi hawane kharom kekarepan
iku luwihno banget nyito ninggalake kadosan || tinimbang saking agawe to'at linakonan.


Kurang lebih artinya  begini:

"Sesungguhnya agama islam itu ada garis dua macam, yaitu; menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan diamalkan sungguh-sungguh dalam kehidupan. Dan kedua meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah, serta memerangi hawa nafsu yang berkeinginan berbuat hal yang diharamkan."

Semoga apa yang beliau pesan dapat kita amalkan sebagai seorang muslim pada umumnya, dan santri Rifai'yah pada khususnya. Dan semoga amal ibadah beliau dapat diterima disisi Allah, di ampuni segala dosa-dosanya, dan semoga pahala beliau tetap mengalir lewat kitab-kitabnya yang masih kami jadikan tuntunan dalam menggapai kebahagiaan akhirat. Amien...

Dan dengan semangat hari Pahlawan Nasional, mari para santri Rifa'iyah bersatu tekad dan seragam paham. Mengamalkan kitab-kitab beliau dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Note :
- Lahir dan wafat ada beberapa versi, versi lain beliau lahir tahun 1785 M. ada juga versi wafat tahun 1870 M
- Mohon koreksi jika saya tidak tepat dalam mengartikan penggalan kitab beliau

Catatan ini disusun dari beberapa sumber, diantaranya:
1. Situs tanbihun.com
2. Buku 'kumpulan kegiatan penerus Syeh Ahmad Rifa'i jilid I dan II
3. Majalah Ukhuwah (redaksi PonPes AL INSAP Kedungwuni) edisi 2 tahun 1987
4. Majalah Ukhuwah new (redaksi Krapyak Kulon Yogyakarta) edisi 2 tahun 2004

salam,
Wirasatriaji

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.