Kumpulan Puisi-puisi Kontemporer karya Wirasatriaji

Jumat, Januari 17, 2014
Sekedar berbagi pengetahuan mengenai puisi kontemporer. Puisi kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri. Untuk tema biasanya tentang protes, atau bisa juga mengenai humanisme, kritik sosial, ataupun perjuangan.

Kalau ada yang bilang bahwa kata "kontemporer" pada puisi kontemporer itu bermakna mengenai puisi pada waktu tertentu, bagi saya itu salah. Mengartikan seni kontemporer atau lebih khusus kepada puisi kontemporer dengan memakai kurun waktu misalnya dari tahun sekian sampai dengan tahun sekian, merupakan sikap yang gegabah, tidak setiap hasil karya atau puisi misalnya tahun 1970-an berhak disebut kontemporer selama di dalamnya tidak terdapat atau tampak ciri-ciri kontemporer. Oleh karena itu, puisi kontemporer tidak menunjuk pada waktu. Lalu apa bedanya dengan Puisi Mbeling? lihat di Puisi Mbeling.

Puisi Kontemporer


Di dalam puisi kontemporer salah satu wajah yang penting adalah wajah eksplorasi dan sejumlah kemungkinan baru. Kemugkinan baru itu antara lain lahirnya eksperimen berupa penjungkirbalikan kata. Penciptaan kata-kata baru. Penciptaan idiom-idiom baru, percobaan semantik dan sintaksis. Puisi kontemporer tidak hanya terikat pada tema, tetapi juga terikat pada struktur fisik puisi. Berdasarkan keberadaan puisi kontemporer ini, maka pengertiannya, puisi yang muncul pada masa kini yang bentuk dan gayanya tidak mengikuti kaidah-kaidah puisi pada umumnya, puisi yang lahir di dalam kurun waktu tertentu yang memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan puisi lainnya.

Dan inilah Kumpulan Puisi-puisi Kontemporer yang coba saya buat. Dengan berbekal keterbatasan kemampuan dan Inajinasi semoga ini termasuk Kontemporer.


Kumpulan Puisi-puisi Kontemporer

Kumpulan Puisi-puisi Kontemporer Alisakit Wirasatriaji


CINTA

cinta pernah sekali datang ke rumah
kakakku yang membukakan pintu
ibu secepatnya menyiapkan minuman
bapak memakai baju tentaranya lengkap dengan pedangnya

cinta banyak bicara
aku tak menyukainya
cinta banyak beromantis
aku membencinya
walau
kakak
ibu
bapak
menggilainya

cinta melihat jam tangannya
hendak berkunjung ke tetangga sebelah
dan berjanji akan singgah kembali

cinta tak pernah datang lagi
kakakku menjadi bisu
ibuku tertawa-tawa sendiri
bapakku duduk bersahaja dengan baju tentara dan pedangnya
cinta tak pernah datang lagi

pada kaca aku berkata,
aku tak mudah jatuh cinta


***


LEMBAR KATA

Hanya lembar kata.
Jauh dari detak dalam dada
Biarkan saja mengata abrakadabra
Cuma suara tak bermakna

Ha ha ha lah
Hi hi hi lah
Atau
Hauheauaea
pada lembar kata


***



INILAH PUISI

Beginilah puisi
Setidaknya untuk saat ini
Entah esok atau lusa nanti


***



SAJAK YANG TERTUNDA

Sajak-sajak?
Nanti saja aku menulisnya
Sebab aku baru tertawa
Lalu menangis setelahnya
Maka, kutunda menulisnya



***



LUKA

L
U
K
A
,
,
,,,,



***


Puisi Untuk Tuhanku

#@%$^*^%&$@
#@$%$#@!&*^%(
%$#%^&^%%$@
$#$@

#@$%&&^%$%
#@!$^&&^**
$#$@

^%$&*
^%$^&*
%$#$%^*&^%%
%$#@$^%&&*^@

$#$@


***



DUKA

waktu juga luka lugu
lihat tutup kata jingga
dira mara lara piara
          D
mata matal matar
tak apa
aku apa
menari dar dor der
         U
jatuh jatuk jarak
jiwana banana luapan
sum juat klak terani
lidah ludah jadah
        K
amuk amok ambrok
bulan wulan turun
bilang krutus bilar
riwan lorong jalang
       A
haus arus aus


***

Demikian  Puisi Kontemporer karya Wirasatriaji. Semoga bermanfaat.

2 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.