Kismiasih ; Sebuah Proyek Novel

Senin, November 17, 2014
Salam. Kali ini saya akan sedikit bercerita mengenai proyek Novel yang semoga bisa selesai saya kerjakan. Ada beberapa BAB yang telah selesai. Ini adalah novel yang sudah lama saya kerjakan namun belum selesai sepenuhnya. Nah, berhubung ada Gramedia Writing Project, saya coba untuk saya ikutkan. Semoga ada semangat tersendiri untuk saya selesaikan.

Novel saya ini saya beri judul "KISMIASIH". Judul ini diambil dari salah satu tokoh didalamnya. Tokoh yang binal, dan berkarakter keras. Dengan setting abad 20-an, novel ini mencoba mengangkat kehidupan tahun jaman dahulu. Bagaimana cerita dari Novel Kismiasih ini, berikut Blurb dari Novel ini:

Novel Sastra


KKAN - PO Madjallah

Diterbitkan oleh:
Gunseikanbu


Djakarta, Tanggal 10, Boelan 11, Syoowa 18 (26030) 

MENGGERAKKAN TENAGA PEKERDJA OENTOEK KEPERLOEAN PEPERANGAN DAN MASYARAKAT

Rapotan Boenkai II, jang telah disahkan oleh Tyuoo Sangi-in dengan soeara boelat:
Karena dengan segera dipentingkan tenaga kaoem boeroeh jang amat banjak goena mentjapai kemenangan akhir dalam peperangan Asia Timoer Raja, jang tentoe akan terdapat, maka perloelah membentoek badan-badan, jang diwadjibkan mengoempoelkan boeroeh-boeroeh serta mengandjoerkan semangat bekerdja jang timboel dari kehendaknja sendiri, hingga mereka dengan soeka rela dapat dikerdjakan di-lain daerah dari tempat tinggalnja.

***

Mulyani Prihatmojo termangu. Ia memandang sekeliling, mencoba menilai nilai kekayaan yang diraihnya dengan tangannya sendiri. Pandangannya berhenti pada perbukitan yang menguning di balik jendela. Disana, ratusan hektar tanah dan ladang tebu adalah miliknya. Seketika ia merasa apa yang ia miliki menjadi hangat, hanya menunggu segalanya menguap. Berapakah nilai sebuah nyawa? Apakah ia sebanding dengan apa yang aku miliki saat ini? Apa yang aku perjuangkan dengan seluruh daya yang ada, dan hampir menghabiskan separuh hidupku, kebahagiaanku untuk mendapatkan segalanya? Mulyani berperang batin. Ia tak mampu menahan kesedihan dan kebimbangannya. Wanita berhati baja itu menangis. Seketika bayangan suaminya, Aji terlintas di benaknya, menari-nari di depan matanya. Ia mengakui, segala sesuatu yang seharusnya dilakukan Aji tapi mampu dilakukannya.

Sebuah kisah drama yang mengharukan dengan setting tahun enampuluhan di kabupaten Pekalongan . Tiga bersaudara, Sekar, Mulyani, dan Kismiasih dengan karakteristik yang berbeda, berusaha untuk menyatukan perbedaan yang telanjur menjurang sejak kematian orang tuanya. Mulyani sebagai anak kedua memiliki karakter keras, tegas, ulet, cerdas, kaku namun setia. Dia memegang tampuk perusahaan usaha pabrik gula warisan orang tuanya, mengelolanya, mengembangkan dengan begitu baik.

Mengapa tidak anak tertua yang mengurusi bisnis keluarga? Sekar, anak tertua yang merupakan kakak Mulyani tidak bisa diharapkan. Ia mengidap penyakit kutukan, begitu masyarakat menafsirkan nama penyakitnya. Sekar, gadis malang yang tidak pernah mengecap bebasnya dunia. Tidak memiliki teman, tidak pernah pergi bersenang-senang seperti layaknya kedua adiknya. Tidak ada yang mau berteman dengannya. Semenjak remaja, teman-teman sebayanya menganggap Sekar mengidap penyakit kutukan akibat ulah orangtuanya yang kejam dan semena-mena terhadap para buruh di pabriknya. Benar-benar menjijikkan. Dengan liur yang terus menerus keluar dari mulutnya setiap kali ia berbicara, terbata-bata. Pandangan matanya seperti juling. Dan gerak-geriknya kaku, lamban seperti robot. Ia bahkan tidak mampu menyuap makanannya sendiri dengan benar. Untuk berpakaian pun ia masih harus dibimbing. Walaupun demikian, ia masih dapat membaca dan menulis dengan benar meski terkadang dengan hasil yang tidak berbentuk. Sangat bertolak belakang dengan Mulyani yang cerdas dan Kismi yang supel dan sensual. Sekar? Anak gadis yang malang. Satu-satunya tempat yang paling dikenalnya adalah rumahnya.
Lalu seperti apakah Kismiasih yang supel dan sensual itu? Bagaimana mereka menghadapi pemberontakan buruh di tengah kondisi sosil ekonomi yang tidak stabil? Apa hubungannya kondisi sosial yang menyangkut buruh dengan keluarga Prihatmojo? Bagaimana nasib Sekar si pengidap penyakit "kutukan" itu? Semuanya ada di Novelet "KISMI"

    

Penasaran untuk BAB pertama dan selanjutnya seperti apa? cek perkembangannya di http://gwp.co.id/kismiasih/ untuk update setiap BAB-nya.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.