Cinta Berakhir di ShutDown

Sabtu, Januari 23, 2010
Cinta Berakhir di ShutDownDunia maya memang bisa memabukkan, membius jiwa-jiwa kosong maupun yang telah terisi ketika kau menceburkan diri dalam lembah maya. Kau akan merasakan indahnya gemerlap dunia maya. Bisa menjadi orang romantis, bisa jadi penulis, dan berkata sebebasnya di tengah belantara maya. Hanya dengan sekali klik maka kau langsung berubah kulit menjadi seorang cantik rupawan ataupun jadi pangeran gagah yang mempesona.

Ketika bertemu insan lain di dunia sana, maka kau akan menyebar pesonamu hingga suatu saat terdampar di sebuah hati. Entah itu salah atau benar bukan perkara utama, yang jelas terasa benar. Percintaan di dunia maya tak ubahnya seperti musik penghantar tidur, kata-kata tercecer di setiap ketikan dan terasa menggema di telinga yang sunyi. Entah mengapa setiap kata yang tercipta begitu menggugah jiwa, serasa dahaga dan ingin terus menyelaminya.

Perhatian dan kebaikan di dunia maya sangatlah memabukkan, serupa kapal titanic yang pecah namun tetap menghebohkan meski di tengah samudra. Dan perhatian itu terasa nyata, terlihat manis, seolah benar-benar menyentuh raga. Sebagian panca indra menjadi seolah hilang fungsi. Kebaikan yang terasa tak cukup mencapai logika, karena terhanyut gelombang rasa.

Ya, kita bisa punya ratusan bahkan ribuan topeng untuk kita kenakan di dunia maya.Celakanya tak ada yang bisa mencegahnya. Kebusukan di dunia nyata bukan suatu halangan untuk jadi sang pahlawan di dunia maya.

Tetapi ada satu yang bisa mematikan duniamu itu. Hanya satu yang bisa membunuh sejenak gejolak jiwa itu. Yaitu tombol "shutdown"

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.