Sebuah Puisi Untuk Ayah

Minggu, September 07, 2014
Salam, tiba-tiba ingin posting puisi yang dulu saya tulis saat ayah saya meninggal. Inilah Puisi Untuk Ayah saya waktu meinggal karena kecelakaan kereta api di tahun 2010 lalu. Puisi Buat Ayah ini saya tulis secara spontanitas saat saya masih dalam perjalanan dari jakarta pulang ke Batang dan tak sempat melayat Ayah saya menuju ke pemakaman.

Puisi ini memang sederhana karena saya tulis sedang dalam keadaan berduka. Tetapi ketika saya membaca puisi untuk ayah ini saya selalu meneteskan butrian airmata karena selalu teringat Ayah. Inilah Puisi tentang Ayah persembahan Untuk Ayah.


Puisi Untuk Ayah

Puisi Untuk Ayah


Sungguh,
tak sanggup rangkaikan kata,
tak sanggup kuuntai makna
Bila harus kuungkapkan
Tentang sebilah rasa kehilangan

Andai kita masih bisa mengulang
Tawa canda, marah terbiasa
Andai waktu masih milik kita
Kutuntaskan baktiku padamu... Ayahku

Kini, engkau telah pergi
Rasanya takkan siap kami
Kehilangan cahaya
Sosok panutan langkah mendatang

Ayah... ini anakmu datang padamu
Maafkan anakmu yang tak sempat mengantarkanmu
Langit mendung turut berduka
Orang-orang riuh rendah bercerita
Tentangmu dan kebaikanmu

Ayah... ini anakmu datang padamu
Semilir di bawah kamboja dan nisanmu
Mengenang salah dan dosaku padamu
Mengenang bantahku akan perintahmu

Ayah... ini anakmu datang padamu
Restui aku menggantikanmu
Memikul tugas yang belum tertuntaskan
Restui aku menggantikanmu
Menjadi dewasa dan sabar
Dan bagaimana seorang ayah harus berjuang demi anak-anaknya.

Ayah... ini anakmu datang padamu
Aku siap mengemban tanggung jawab darimu
Segera kuselesaikan semua perjalanan
Meski tanpa engkau berdampingan
Karena di dalam diriku pun
Aku menemukan sejatinya dirimu 

Selamat jalan ayahku
Do'a anak lelakimu terus mendampingimu.

Inilah puisi untuk Bapak atau Ayah saya waktu meninggal 1 Februari 2010 silam. Semoga bisa memberikan inspirasi bagi teman-teman. dan bagi yang masih memiliki orang tua lengkap, sayangilah mereka sebelum menyesal. Berbaktilah pada mereka mumpung masih bisa. :)

2 komentar:

  1. Semoga arwah ayahanda tercinta selalu bahagia di alam baka sana...teriring doa tulus mengalir dari anak-anak sholeh tercinta.

    BalasHapus
  2. Semoga ayah bang Ali diridhoi Allah, segala kebaikannya dibalas dengan balasan yang terbaik, dan segala khilafnya diampuni. Idzaa maata aadama, qotho'a 'amaluhu illa min tsalaatsin, shodaqotin jaariyah, ilmun yuntafa'u bihi, aw waladin yulad uulah.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.